Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

E-dukasi : Belajar Jadi Mudah dan Menyenangkan

Apa itu E-Learning?

       Menurut Naidu (2006) E-Learning secara umum mengacu pada penggunaan secara intens jaringan informasi dan teknologi komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar. E-Learning meliputi online learning, virtual learning, distributed learning, network and web-based learning. Prinsipnya e-learning merupakan proses yang memanfaat teknologi informasi dan komunikasi sebagai mediasi dalam proses belajar mengajar. Penggunaan kata “e” atau elektronik pada e-learning mengindikasikan penggabungan diantara semua aktivitas pendidikan yang dilakukan oleh individu atau kelompok, yang dilakukan secara online atau offline, dan terhubung dengan jaringan internet atau tidak.
        The ILRT of Bristol University (dalam Surjono, 2009) mendefinisikan e-learning sebagai penggunaan teknologi elektronik untuk mengirim, mendukung, dan meningkatkan pengajaran, pembelajaran dan penilaian. Lebih khusus lagi Rosenberg (dalam Surjono, 2009) mendefinisikan e-learning sebagai pemanfaatan teknologi internet untuk mendistribusikan materi pembelajaran, sehingga siswa dapat mengakses dari mana saja.

             Romiszowski (dalam Naidu, 2006) membagi tipe aktivitas e-learning kepada 4 macam, yaitu :
1. Individualized self-paced e-learning online
Aktivitas belajar dimana individu belajar sendiri secara online melalui internet maupun intranet. Misalnya, seorang siswa mencari informasi dengan mengakses jurnal dari internet.

2. Individualized self-paced e-learning offline
Aktivitas belajar dimana individu menggunakan perangkat elektronik seperti komputer atau database namun tidak terkoneksi secara online (offline). Misalnya siswa mempelajari materi belajar melalui VCD pembelajaran

3. Group-based e-learning synchronously
Aktivitas belajar dimana sekelompok siswa belajar dalam waktu yang bersamaan dan saling berkomunikasi secara langsung dengan menggunakan internet atau intranet. Misalnya sekelompok siswa saling membicarakan tugasnya melalui program chat dan videoconference.

4. Group-based e-learning asynchronously
Aktivitas belajar dimana sekelompok siswa belajar bersama namun tidak dapat langsung berkomunikasi Misanya sekelompok siswa saling berdiskusi tentang tugas melalui email.

Pertumbuhan penggunaan e-learning mengarah kepada meningkatnya akses teknologi informasi dan teknologi. Hal ini karena e-learning menjadi salah satu sumber multimedia yang mendukung dan relevan bagi PBM.


Pendidikan kita : Antara Realita dan Idealita
         Namun demikian pesatnya perkembangan teknologi informasi sepertinya belum berbanding lurus dengan kapasitas sumber daya penggunanya dalam pendidikan, dalam hal ini pendidik. Berdasarkan data yang dilansir tabloid klub guru bahwa dari 195 orang guru SMAN yang mengikuti survey Pustekkom ternyata 77% belum pernah mengenal internet, sedangkan sisanya pernah menggunakan sekitar 1 sampai 5 kali. Jika dicermati data ini, maka realita ini sungguh menyayat hati. Namun demikian kita tidak perlu membesar-besarkan angka prosentase yang memang sudah besar. Kesiapan guru untuk membuka diri terhadap perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), dan merubah paradigma pembelajaran konvensional menuju pembelajaran interaktif melalui proses belajar yang terus menerus akan membuat mimpi itu dapat diwujudkan.

       Dukungan berbagai pihak mulai dari pemerintah, perusahaan, provider dan komunitas guru dalam mendorong berkembangnya pembelajaran yang lebih interaktif ini sudah mulai dapat kita lihat efeknya. Pemerintah dalam hal ini depdiknas memiliki beberapa program yang mendukung terealisasinya pembelajaran berbasis TIK. Misalnya program pengadaan internet di sekolah yang sudah mencapai 25.580 sekolah pada awal tahun 2010 lalu. Meskipun dibandingkan dengan total jumlah sekolah yang ada di Indonesia, angka ini masih tergolong kecil, yakni 32,02%. Disamping itu, pembuatan portal pendidikan yang dikomandoi oleh departemen (sekarang kementrian) pendidikan nasional juga dapat kita akses melalui website http://depdiknas.go.id . Beberapa perusahaan produsen notebook, provider internet dan penyedia konten ikut ambil bagian dalam program sagusala (satu guru satu laptop) yang digagas oleh komunitas klub guru Indonesia. Catatan ini hanya sebagian kecil saja dari usaha-usaha yang telah dilakukan oleh berbagai elemen demi terwujudnya transformasi pendidikan melalui teknologi informasi.

         Nah…sekarang bagaimana dengan guru-guru kita. Menurut pandangan salah satu dosen saya yang concern dan spesialisasinya dalam bidang teknologi pendidikan bahwa berdasarkan pengamatan beliau perkembangan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi pendidikan terpesat berasal dari propinsi di bagian timur pulau jawa, dan dari sana juga cikal bakal klub guru Indonesia berasal. Lalu bagaimana dengan sumatera utara, khususnya medan. Kondisinya jauh berbeda dengan Jawa Timur. termasuk di perguruan tinggi yang notabene menghasilkan calon-calon guru. Oleh karena itu, perubahan dapat dimulai dari institusi yang mencetak para guru, bersamaan dengan itu mendorong guru-guru yang telah terjun dalam dunia pendidikan untuk terus belajar, up grade diri demi memenuhi tuntutan zaman.


Apa Peran yang dapat diambil oleh Psikolog Pendidikan ?
          
        Sebagai salah satu elemen yang ikut ambil bagian dalam pendidikan, sudah sepatutnyalah kita ikut mengambil peran dalam memberi secercah cahaya yang telah dipancarkan oleh elemen pedidikan lainnya. Jika dilihat dari seberapa besar manfaat penggunaan e-learning dalam KBM maka kita dapat mengurainya dari beberapa sudut pandang. Pada tulisan kali ini saya akan coba mengulas dari pendekatan kognitif, yakni pemrosesan informasi.

1. Proses belajar menjadi menarik
Sebuah ilustrasi singkat mungkin dapat meringkas manfaat e-learning ini bagi siswa. Saya sering mendengar komentar seseorang yang melihat anaknya, keponakannya, temannya dapat melahap buku cerita, novel, atau komik yang tebal dalam satu waktu, bahkan sampai begadang demi menamatkan satu buku tebal yang sedang dibacanya. Ketika mendengar komentar orang lain, maka si anak, keponakan atau teman kita akan mengatakan “abis menarik sih”, “pokok keren abis, rugi kalau dipending”, “penasaran ending ceritanya”, “alur ceritanya mantap”, atau komentar lain yang senada.

Seperti itu jugalah yang dapat kita lakukan terhadap proses belajar di sekolah. “mana bisa”, atau “ya beda dong”, itu sebagian kecil komentar yang diberikan. Tetapi saya segera teringat dengan sebuah buku yang berjudul “andaikan buku seperti sepotong pizza”. Keraguan kita akan terwujudnya proses belajar yang interaktif akan terjawab salah satunya dengan penggunaan e-learning. Dalam kehidupan sehari-haripun perhatian kita akan mudah terfokus dan tertuju pada sesuatu yang baru, unik dan menarik. Dan informasi seperti itulah yang akan mudah kita ingat, karena informasi tersebut akan akan direkam dengan reminder cue tertentu yang membantu kita untuk mudah mengingatnya. Sementara informasi yang “biasa-biasa saja” akan cenderung mudah terlewatkan, karena memang kapasitas sensory register dan short term memory kita terbatas. Pembelajaran TIK dapat dirancang dengan kreativitas guru dengan berbagai software yang telah tersedia

2. Siswa dapat mengakses ulang materi belajar kapan saja ia mau
Penggunaan e-learning membuat siswa dapat mengakses materi belajar kapan saja ia mau, jika materi terdokumentasi dengan baik dan diposting di blok atau portal yang diakses oleh guru (seperti pada individual self-paces off line). Disamping itu guru juga dapat terbantu dengan telah terdokumentasikannya materi pelajaran, sehingga di masa-masa berikutnya tinggal menyempurnakan dan up-date sesuai dengan perkembangan keilmuan

3. Pendalaman dan elaborasi informasi
Siswa juga dapat melakukan pendalaman dan elaborasi (pengembangan) materi yang telah dibahas sebelumnya dengan pemberian tugas yang juga menantang keterampilan mereka dalam mencari topik yang relevan di internet dan memberikan ulasan atau komentar (seperti yang dilakukan dalam mata kuliah pendidikan kontekstual kali ini). Menurut Edgar Gale semakin banyak indera yang terlibat dalam suatu proses belajar maka akan semakin banyak pengetahuan yang diperolehnya.

Demikianlah beberapa manfaat yang kita bisa share dengan teman-teman sejawat kita dalam pendidikan. Tentunya pertama yang harus kita lakukan adalah menyadarkan diri kita sendiri, dan kemudian melakukannya. Kemudian baru kita bagi dengan rekan-rekan lainnya. Karena tentu saja gak mungkin kita berbagi kalau kita tidak memilikinya. Dalam forum-forum yang kita ikuti, pertemuan formal atau kita sebagai narasumber (pembicara) kita dapat menyisipkan pesan pentingnya melek media kepada para guru di sekitar kita.

Namun demikin, satu hal yang menurut saya perlu kita jaga adalah adanya keseimbangan. Disamping siswa didekatkan dengan media, mereka juga perlu didekatkan dengan sumber belajar lain yakni alam, lingkungan tempat mereka hidup. Agar eksplorasi dan minat terhadap lingkungan sekitarnya tetap terjaga dan kesadaran akan eksistensi sang maha pencipta terbangun dengan seimbang. Wallahu a’lam bishowab.

Sumber :
Naidu, Som. 2006. E-Learning, a guide book of principle, procedures and practices 2nd ed. New Delhi : CEMCA

Surjono, Herman D. 2009. Pengantar E-Learning dan Penyiapan Materi Pembelajaran. http://blog.uny.ac.id/hermansurjono/files/2009/02/pengantar-elearning-dan-penyiapan-materi.pdf diakses pada 14 Januari 2011

Tabloid Klub Guru Indonesia Edisi 1 Tahun 2009

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

E-Learning

Perkembangan teknologi dan informasi pada masa ini begitu pesatnya sehingga keberadaannya mempengaruhi hampir semua lini kehidupan. Di bidang pendidikan perkembangan IT khususnya berperan pada bertambahnya media pendidikan. Media pendidikan yang merupakan alat bantu dalam mencapai tujuan pendidikan terdiri dari berbagai bentuk (seperti yang sudah dibahas pada tulisan sebelumnya-media pendidikan dan pendidikan media).

Disamping itu, teknologi ini dapat dikembangkan mejadi sebuah model yang membuat proses belajar bisa dilakukan di mana saja, tidak mesti di dalam kelas. Guru dan siswa berada di tempat yang berbeda, namun proses belajar dapat tetap dilakukan. Guru mengarahkan siswa melalui berbagai tools yang ada di internet agar siswa memperoleh materi belajar yang diinginkan. Guru juga dapat membuat sendiri materi ajarnya dengan menggunakan fasilitas IT dan di share ke para siswa melalui fasilitas internet. Hal ini bermanfaat bagi guru karena bahan ajarnya terdokumentasikan dengan baik, sehingga dapat disempurnakan dan diperkaya dari waktu ke waktu.

Web merupakan salah satu teknologi yang telah berkembang sejak lama dan paling umum digunakan dalam pelaksanaan pendidikan dan latihan jarak jauh. ada 2 jenis aplikasi yang dapat digunakan, yaitu :
1. synchronous system
pada sistem ini, aplikasi berjalan dalam waktu nyata, seluruh pemakai dapat berkomunikasi pada waktu yang sama. contohnya chatting, video conference. Dengan menggunaan sistem ini sekelompok siswa dapat berinteraksi membahas topik yang diakses. disamping itu mereka juga dapat saling berdiskusi, memberi masukan dan pemecahan dari masalah yang dikemukakan oleh siswa lainnya. guru juga dapat menjadi server yang mengarahkan siswa dalam mengakses web yang diinginkan. Di beberapa negara maju, penggunaan video conference dalam pendidikan sudah  dilakukan dengan didukung oleh infrastruktur jaringan dengan kecepatan tinggi.

2. asynchrnous system.
pada sistem ini, aplikasi dapat berjalan kapan saja, tidak tergantung pada waktu dan seluruh pengguna dapat mengakses ke sistem dan melakukan komunikasi sesuai dengan keinginan dan waktu mereka masing-masing. seperti pada email. siswa dan guru dapat berkomunikasi, share tentang suatu materi tertentu, konsultasi dengan gurupun, yang mungkin ingin dilakukan secara personal dan tidak diketahui oleh siswa lain juga dapat dilakukan dengan menggunakan sistem ini.

ada 5 hal yang esensial yang harus diperhatikan dalam menjalankan kolaborasi lewat internet, yaitu :
1. clear, positive interdependence among student
2. regular group self-evaluation
3. interpersonal behavior that promote each other member's learning and succes
4. individual accountability dan personal responsibility
5. frequent use of appropriate interpersonal and small group social skill


Sumber : E-Learning sebagai Pendukung Dunia Pendidikan, Wawan Setiawan, 2007

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Media Pendidikan dan Pendidikan Media, Dua Sisi Mata Uang

Di era e-generation ini, penggunaan teknologi komputer dalam pendidikan adalah suatu keniscayaan. Dulu, komputer dan laptop merupakan produk yang tergolong lux dan termasuk kebutuhan tertier, namun sekarang sebagian besar masyarakat Indonesia khususnya menjadikan komputer sebagai salah satu list dari kebutuhan pokoknya setelah sandang dan pangan. hal ini dilatarbelakangi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah karena harganya memang tergolong mahal. 


Sekarang kita dapat menjumpai masyarakat dari berbagai level usia, pendidikan dan pekerjaan menggunakan komputer ataupun laptop untuk berbagai aktivitas mereka. bahkan anak SDpun  sudah mahir menggunakannya. Seorang teman pernah bercerita bahwa anaknya yang baru kelas 2 SD diminta oleh gurunya untuk membawa laptop ke sekolah untuk belajar membuat gambar dengan software yang ada di laptop. 


Baru-baru ini ada program pembagian 1000 laptop untuk guru-guru di seluruh Indonesia. Hal ini merupakan program yang mendukung dalam proses pembelajaran di sekolah. dengan adanya sarana ini guru dapat mengajak siswa untuk menguasai teknologi dan informasi dalam proses pembelajaran, yang akhirnya mendekatkan kepada tujuan lebih mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar. 


Salah satu contoh yang dapat kita lihat adalah penggunaan power point dalam proses pembelajaran. Ia tidak hanya digunakan oleh guru sebagai media pendidikan, tetapi juga dapat digunakan oleh siswa melalui penugasan dalam mata pelajaran. Misalnya siswa diminta mempresentasikan tugas mata pelajaran dengan menggunakan power point. Nah, dalam hal ini pendidikan media berperan. Siswa butuh pengetahuan dan pemahaman tentang bagaimana cara membuat presentasi dengan menggunakan power point, bagaimana caranya agar presentasinya menarik, layout yang efektif, bagaimana cara memasukkan data, file atau gambar dari program lain, atau bagaimana pengaturan tampilan saat presentasi, dan lain sebagainya. 


Disinilah pendidikan media diperlukan oleh seluruh peserta didik. so... media pendidikan dan pendidikan media adalah 2 sisi mata uang dalam proses pembelajaran kontekstual saat ini. Media dilihat dan digunakan secara lebih positif, dan diharapkan hal ini juga dapat menarik minat siswa untuk memanfaatkan perkembangan teknologi secara lebih tepat guna dan produktif.





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Media Pendidikan dan Pendidikan Media

Media artinya alat, sarana. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. sedangkan pendidikan menurut UU pendidikan no.20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar PESERTA DIDIK secara AKTIF mengembangkan  POTENSI DIRINYA untuk memiliki kekuatan SPIRITUAL KEAGAMAAN, PENGENDALIAN DIRI, KEPRIBADIAN, KECERDASAN, AKHLAK MULIA, SERTA KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN DIRINYA, MASYARAKAT, BANGSA DAN NEGARA.

dari defenisi di atas dapat disimpulkan media pendidikan merupakan alat atau sarana yang yang menjadi perantara bagi terwujudnya proses pendidikan dalam suasana belajar yang secara aktif mengembangkan  potensi peserta didik demi tercapainya tujuan pendidikan. 


Fungsi Media Pendidikan :
  • Membantu  memudahkan belajar bagi siswa dan juga memudahkan pengajaran bagi guru.Memberikan pengalaman lebih nyata (abstrak menjadi kongkret).
  • Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya tidak membosankan).
  • Semua indera murid dapat diaktifkan.
  • Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar.
  • Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.


Media pendidikan memiliki beragam bentuk, yang secara garis besar dapat dibagi atas 4 (Winkel:1999) :
  1. media visual yang tidak menggunakan proyeksi, seperti white board, buku pelajaran, display board, flipchart, majalah, poster, dsb
  2. media visual yang menggunakan proyeksi, seperti film, kaset video, proyektor, dan siaran televisi pendidikan
  3. media auditif, seperti kaset yang berisikan ceramah atau wawancara dengan seseorang, atau rekaman suara guru yang memberikan penjelasan tentang materi pembelajaran,  siaran radio, kaset pembelajaran bahasa asing, dsb
  4. media kombinasi visual-auditif seperti slide pembelajaran yang dikombinasikan dengan kaset audio, talk-book, program komputer yang menjelaskan materi pembelajaran seperti guru menjelaskan di dean kelas, dsb


Pentingnya penggunaan media dalam pendidikan sebagaimana yang dijelaskan oleh Edgar Dale dalam diagram cone of learning (dalam Hidayat, 2009). Dapat disimpulkan bahwa semakin banyak pelibatan indera siswa dalam belajar, maka akan semakin banyak pengetahuan yang diperolehnya. 

penggunaan media dalam proses pembelajaran disesuaikan dengan tujuan instruksional dari setiap materi belajar, apakah tujuan yang diinginkan pada aspek kogniti, afekti dan psikomotor peserta didik. untuk tujuan kognitif misalnya dapat dengan menyajikan slide yang berisi konsep-konsep yang berhubungan dengan materi belajar atau meminta siswa aktif mencari melalui berbagai sarana seperti buku referensi, koran, majalah, atau internet. 

jika tujuan dari program pembelajaran juga meliputi aspek psikomotor, maka dibutuhkan skill peserta didik dalam menggunakan alat yang dibutuhkan dalam proses belajar tersebut. nah disinilah pendidikan media berperan.

agar siswa dapat menggunakan berbagai media, cetak atau elektronik, audio atau visual, maka siswa perlu memahami informasi yang berhubungan dengan penggunaan media tersebut bagi proses pembelajaran, agar ia secara aktif dapat memperoleh hal yang positif dari media tersebut.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

arsitektur dan ideologi

arsitektur suatu bangunan melambangkan ideologi yang dianut oleh masyarakat sekitarnya

http://khup.com/download/23_keyword-ideology-in-modern/architectural-representation-of-islamic-modernism-and-neo.pdf

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

First Edition

Setelah mencoba beberapa saran dari blog help, akhirnya blogku berhasil dibuka dan diedit
ah.....senangnya
aku menemukan ilmu baru tentang mengatasi trouble ini

learning with fun
yah itulah salah satu kunci dalam belajar
don't be panic....like the days before
belajar dengan suasana hati yang positif membuatqku memahami dan mencoba berbagai alternatif solusi yang memungkinkan
dengan suasana hati yang positif peluang munculnya kreatifitas juga terbuka
yup....positive thinking is mobilizing energy, and negative thingking is wasting energy

this is first edition of my blog....i'll make a new one later
cayyooo :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

wow, its wonderful world but.....

lagi belajar bikin blog
kata teman-teman sih mudah
tapi kok aku sampe sekarang belum sukses ya......
sampe-sampe harus pinjem laptop bu dina

ada apa dengan lapotop qyuuuuuu
Allah.....Help me

badai pasti berlalu ren....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS